BANDARAKU HILANG
BANDARAKU
DATANG
Mana Bandaraku
Mana Bandara Rakyat Sumatera Utara
Yang telah padat dan tak layak
Untukku, untukmu dan Kita
Aku, Kau dan Dia
Tidak akan berbuat apapun
Hanya melihat, mendengar, Tertawa, Sedih . . . . !
Mana . . . Mana Bandaraku . . . !
Yang telah merenggut Mereka
Yang telah merenggut Pemimpinku
Yang telah menghancurkan keceriaan dengan kesunyian
Tawa hilang menjadi tetes-tetes air mata
Apa yang harus kubuat untuk Rakyatku
Apa yang mereka kerjakan untuk Rakyat ini
Rakyat Sumatera Utara yang telah tertipu dengan mereka
Dia yang berkacamata, kecil, Bodoh yang selalu menipu kita
Menipu Rakyat Indonesia, Rakyat sumatera Utara
Kini akan Hilang
Kini akan Hilang Bandaraku
Karena kau sempit, Padat, dan Gak Layak untuk ku sentuh, ku
pakai dan kunikmati
Kau harus kusingkirkan
Kau harus kuganti dengan wajah baru
Kau akan menjadi Bandara Baruku
Kau akan dikenang sepanjang Mereka memikirkanmu
Bercerita, Berkata, Dialah . . . Dialah yang mati untuk Rakyatnya
Dialah yang telah mati untuk kita
Dialah korban Bandaraku yang Hilang
Namamu kini akan kami kenang
Namamu saat ini ada dihati Rakyatmu
Namamu . . . Namamu akan diingat
Mereka, Dia, dan Kau juga
Kupersembahkan aksiku, aksi kami, aksi Rakyatmu
Untuk Kau yang telah tiada
Untuk Kau yang Berjasa
Untuk Kau yang selalu tersenyum demi nasib kami
Bandaraku kini ada . . . Tapi kau belum bisa mendarat
Bandaraku . . . Kapan kau akan terlihat
Atau Mungkin Kau . . . Ya Kau penyebabnya
Ya Kau yang berkacamata, yang pendek seperti kete’
Yang lugu seperti Lembu
Kau letakkan Batu pertama Bandaraku
Kini kau tinggalkan . . . Kau buang wajahmu kekiri dan kanan
Kau memang Anjingnya . . .
Kini . . .
Sampai kapan . . . sampai kapan . . . Sampai kapan Hei anjing
congek
Apakah kau ingin rakyat mati lebih banyak lagi
Apa kau tidak puas dengan tewasnya pemimpin kami
Kini hanya Engkau Rakyatku
Rakyat Sumatera Utara
Yang akan membangun Bandaraku, Bandaramu, Bandara Kita
Mari . . .
Ulurkan tanganmu untuk membantu
Bangkitkan semangatmu untuk Sumatera Utara ini
Dan . . .
Saat ini kita tidak butuh mereka
Mereka yang duduk, jalan-jalan yang enggan berfikir dan bertindak
untuk kita
Untuk rakyat Sumatera Utara
Jangan pernah percaya lagi dengan mereka . . .
Ya . . . ! Mereka yang memakan tulang dan menghisap darah kita
Darah Rakyat Sumatera Utara
Tidak ada kataku
Tidak ada Jawaban
Hanya . . .
Lawan . . . Lawan mereka
Lawan mereka untuk . . .
Bandaraku Hilang
Bandaraku Datang